Kamis, 22 Desember 2011

Sepak Bola Bagi Anak-Anak

|0 komentar
Sepak bola merupakan olah raga yang merakyat. Olah raga yang satu ini merupakan olah raga yang paling digemari di belahan dunia. Hal ini disebabkan sepak bola tidak memerlukan biaya yang besar dalam pengadaannya. Dengan sebuah bola saja kita dapat bermain sepak bola. Sepak bola dikalangan anak dan remaja sangat populer. Ini terbukti kebanyakan suporter sepak bola di tanah air adalah remaja dan anak-anak. Baik the jack mania, viking, bonek mania sebagian besar terdiri dari remaja dan anak-anak.
Sepak bola bagi anak-anak sangat berpengaruh bagi kemajuan persepak bolaan Indonesia. Adanya regenerasi dan pelatihan yang bagus pastinya akan memunculkan bibit-bibit baru yang unggul. Untuk mencari bibit-bibit baru rasanya mudah dilakukan karena Indonesia sendiri memiliki jumlah penduduk yang banyak. Apalagi olahraga yang satu ini bisa dibilang sarat gengsi dikalangan anak muda jaman sekarang.
Bagi anak sekolah baik dari anak SMA sampai SD sepak bola memiliki gengsi yang tinggi. Sering sekali ada sparing antar sekolah maupun antar kelas. Antusiasme para anak muda ini harusnya dimanfaatkan pemerintah dengan sebaik mungkin. Pencarian bibit unggul U-15, U-17 maupun U-21 rasanya bisa dilakukan dengan mudah.
Bagi anak-anak sepak bola merupakan permainan yang sangat mengasikkan. Saling adu skill dan taktik di lapangan adalah seni dari sepak bola. Dan yang paling penting mereka dalam bermain bola tidak merasa takut cidera. Padahal sepak bola merupakan olah raga yang cukup keras. Patah kaki bisa saja terjadi dalam sepak bola.
Olah raga memang sangat penting untuk kesehatan jasmani kita. Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, sehingga kita perlu untuk selalu menjaga kesehatan jasmani. Salah satunya yaitu dengan sepak bola. Sepak bola dikalangan anak-anak perlu diberi perhatian lebih oleh pemerintah. Hal ini ditujukan agar regenerasi dapat terjadi sehingga sepak bola Indonesia dihari esok akan semakin maju.

Sumber: http://duniaolahraga.com/sepak-bola-bagi-anak-anak_85.htm

Potret Pendidikan Desa Bengkala di Buleleng "Warga Bisu-Tuli Terbanyak di Bali"

|0 komentar
Desa Bengkala di Buleleng, Kampung dengan Jumlah Warga Bisu-Tuli Terbanyak di Bali
Tak Bisa Dengar Musik, Gerakan Penari Andalkan Aba-Aba Tangan
Semakin banyak saja jumlah warga yang bisu-tuli di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Data terakhir menyebutkan, jumlah mereka mencapai 50 orang. Hingga kini, penyebab kelainan itu belum juga terjawab secara tuntas. Padahal, sejumlah peneliti asing sudah terjun ke sana.
N. WIDIADNYANA, Buleleng
Mencari lokasi Desa Bengkala tidaklah sulit. Sebab, desa itu berada di jalur utama Singaraja-Kintamani. Tiba di desa itu, Radar Bali (Radar Sukabumi Group) disambut Perbekel (Kepala Desa) Bengkala Made Astika.  Astika mengatakan, dirinya tak bisa memastikan kapan awal warganya mengalami kelainan bisu-tuli yang dalam bahasa setempat disebut kolok itu. “Kalau kapan pastinya, susah untuk dijelaskan. Sebab, sejak zaman kakek saya katanya sudah ada warga yang menderita kolok.  Namun, saat itu jumlahnya belum banyak karena memang populasi warga desa ini juga belum banyak,” tuturnya.
Kini warga Bengkala yang mengalami bisu-tuli itu 50 orang di antara jumlah penduduk 2.276 jiwa. Jumlah itu tergolong tinggi. Sebab, normalnya, angka kejadian bisu-tuli bawaan (kongenital) hanya terjadi pada satu di antara 10 ribu kelahiran. Fakta memprihatinkan di Desa Bengkala tersebut menjadikan desa itu sebagai kampung tertinggi jumlah warga yang mengalami kelainan bisu-tuli (kolok) di Bali.
Warga yang bisu-tuli di Desa Bengkala itu banyak tersebar di Banjar Dinas Kajanan dan Banjar Dinas Kelodan.
Soal penyebab warga yang banyak mengalami cacat bisu-tuli, Astika mengatakan tidak tahu. Bahkan, kata dia, beberapa peneliti yang datang di desanya juga belum ada yang mampu menjelaskan penyebab kelainan tersebut.
“Ada peneliti dari Amerika Serikat datang di desa kami melakukan penelitian selama tiga bulan untuk mengetahui penyebab pasti merebaknya penyakit kolok di sini. Bahkan, mereka juga membawa peralatan canggih. Tapi, nihil. Tidak ada yang tahu apa penyebabnya,” paparnya.
Apakah penyebabnya adalah sering terjadi perkawinan sedarah di desa itu” Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Bengkala Made Arpana menyatakan tidak tahu secara pasti. “Soal itu (perkawinan sedarah) juga sulit dibuktikan,” ujarnya.
“Ada yang satu keluarga tidak menderita kolok, tapi pada akhirnya melahirkan anak kolok,”  katanya. Ada juga keluarga yang mayoritas anggotanya mengidap bisu-tuli, tapi pada akhirnya melahirkan anak yang normal.
Para pengidap bisu-tuli di Desa Bengkala, kata Arpana, juga berbeda dengan kebanyakan pengidap kelainan itu. “Jika di tempat lain, orang bisu terkadang bisa mendengar meski sedikit-sedikit. Atau, tuli, tapi bisa berbicara. Di desa ini, selain bisu, sama sekali tak bisa mendengar,” paparnya.
“Pernah ada peneliti yang membawa alat untuk mengetahui seberapa besar pendengaran warga kolok ini yang masih berfungsi. Hasilnya, sampai habis kekuatan alat tersebut digunakan, ternyata penderita kolok di sini sama sekali tidak bisa mendengar,” tutur Arpana.
Kasus warga bisu-tuli di Bengkala itu pernah dimuat di Science, sebuah jurnal ilmiah, pada 1998. Tulisan di jurnal tersebut berdasar hasil riset di desa itu yang dipimpin Thomas B. Friedman, seorang pakar genetika dari the National Institute on Deafness and Other Communication Disorders   (Institut Nasional Ketulian dan Kesulitan Komunikasi) di Bethesda, Amerika Serikat.
Ikut dalam tim penelitian itu Prof I Nyoman Arhya, pakar biokimia dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali. Menurut Arhya, semula muncul dugaan bahwa kasus di Bengkala itu merupakan perwujudan dari sebuah sindrom yang disebabkan kekurangan yodium.
Tapi, belakangan diketahui bahwa dugaan itu tak sesuai. Sindrom yang disebabkan kekurangan yodium biasa disertai dengan gejala keterbelakangan mental. Itu sangat berbeda dengan yang dialami warga bisu-tuli di Bengkala. Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang cekatan dalam bekerja. Bahkan, ada beberapa yang pintar menari.
“Jangan salah. Meski mereka memiliki kekurangan, mereka itu ulet dalam bekerja,” jelas Arpana.
Orang-orang kolok di Bengkala kebanyakan adalah rajin bekerja. Bahkan, banyak di antara mereka yang bekerja di sawah, memelihara sapi, serta sejumlah pekerjaan lainnya.  Tidak hanya itu. Mereka, kata Arpana, juga memiliki kelompok kerja. “Di samping memiliki pekerjaan sendiri, mereka memiliki kelompok kerja yang mereka lakukan bersama. Kelompok kerja mereka ada yang mengoordinasi,” sambungnya.
Beberapa kelompok kerja tersebut, antara lain, kelompok gali kubur dan kelompok tukang potong kayu.
Selain itu, ada kelompok warga bisu-tuli yang piawai menari janger. Kelompok mereka punya jadwal berlatih dan diberi nama grup tari Janger Kolok. Semua personel grup itu mengalami bisu-tuli. Yang menarik, karena semua penarinya bisu-tuli, mereka tak bisa mendengar suara musik yang ditabuh untuk mengiringi tariannya. Agar gerakannya sesuai dengan alunan musik, mereka melihat aba-aba tangan dari penabuh gendang. Meski demikian, dengan segala keterbatasan tersebut, mereka tak bisa dianggap remeh. Hingga kini, mereka sering diundang untuk tampil di pesta hotel-hotel berbintang lima di Bali.
“Kami saja awalnya heran. Bagaimana mereka melatih diri untuk bisa menari bersama. Itulah yang saya katakan kelebihan kolok di desa kami jika dibandingkan dengan kolok yang ada di desa lain,” papar Arpana
Karena kelebihan itulah, warga kolok di Desa Bengkala mendapat perlakuan istimewa. Mereka diberi kebebasan untuk tidak ikut gotong-royong hingga kewajiban yang berkaitan dengan upacara adat maupun keagamaan. Walaupun diberi kebebasan, mereka enggan diam. Mereka tetap beraktivitas layaknya warga normal.
“Mereka memang kami bebaskan dari beberapa kewajiban. Meski demikian, mereka tetap melaksanakan kewajiban tersebut. Itulah yang membuat mereka memiliki tempat tersendiri di hati kami walau dengan segala keterbatasan yang dimiliki,” cerita Arpana.
Astika menambahkan, ada salah seorang warga kolok di desanya yang saat ini tinggal di Australia dan hidup enak di sana. Dia adalah Wayan Sumendra, kini berumur 60 tahun.
Ceritanya, Sumendra sekitar 1990 diboyong seorang peneliti Australia. “Saya lupa nama peneliti itu. Dia seorang perempuan,” tutur Astika.
Dia mengungkapkan, perempuan Australia tersebut cukup lama meneliti kasus kolok di Desa Bengkala. Saat balik ke negaranya, peneliti itu membawa serta Sumendra. Di sana, Sumendra dijodohkan dengan anak peneliti tersebut yang juga mengalami kelainan bisu-tuli.
“Di sini, mungkin dia (Sumendra) yang menjadi kolok tersukses. Sebab, selain mendapat pekerjaan di sana, dia mendapat istri seorang warga Australia. Bahkan, informasi lainnya, dia sudah memiliki anak dari istri bulenya itu,” ungkapnya.
Keunikan lain warga bisu-tuli di Desa Bengkala adalah cara mereka berkomunikasi. Mereka punya bahasa sendiri yang berbeda dari bahasa isyarat standar internasional.
Bahasa isyarat mereka jauh lebih sederhana. Misalnya, untuk menyebut makan, mereka cukup mengarahkan jemari tangan ke arah perut. Untuk lapar, cukup dengan memegang perut.
Untuk pendidikan, aparat desa mendirikan sekolah khusus bagi mereka sejak 19 Juli 2007. Sekolah itu bekerja sama dengan SDN 2 Bengkala. “Hingga kini total ada enam siswa kolok yang tersebar di kelas satu hingga lima,” jelas Kepala SDN 2 Bengkala Nyoman Wijana.
Munculnya kelas inklusi yang menghadirkan siswa kolok dari desa setempat membuat sekolah itu pun mau tidak mau harus mempersiapkan guru yang memang mengerti bahasa siswa khusus tersebut. Tujuannya, transfer ilmu bisa terjadi dari guru ke murid. Guru pendamping itu sekaligus dibutuhkan untuk mengetahui persis psikologis para siswa kolok.
“Jika tidak didampingi guru yang mengerti bahasa tubuh, mereka sulit menerima pelajaran. Apalagi kalau tidak mengetahui psikologis mereka,” papar Ketut Kanta, guru inklusi pertama di SDN 2 Bengkala.
Terkait proses awal siswa-siswa kolok itu bisa bergabung dengan siswa normal lainnya di kelas, termasuk hambatan yang kerap muncul, Ketut yang sempat melanglangbuana ke Belanda sebagai salah seorang tutor kolok itu menyatakan, awalnya mereka memang mendapatkan pendidikan tersendiri.
Tujuannya, mempersiapkan siswa kolok tersebut beradaptasi saat bersama siswa normal. Lama isolasi bergantung siswa kolok dalam merespons materi yang diberikan tutor. “Paling lama setahun. Setelah itu, mereka sudah bisa digabung dan masuk dalam kelas normal,” bebernya.
“Soal kendala, biasanya awalnya siswa kolok akan minder atas kondisi mereka. Namun, itu bergantung mental mereka. Itulah yang mesti kami pacu saat proses isolasi awal. Dengan demikian, saat di kelas, mereka tidak canggung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kanta menyatakan, sebenarnya siswa kolok dalam keseharian sering bersama siswa normal. Tapi, jika sudah di kelas, mereka terkesan canggung. Cara lain agar para siswa kolok mau bersekolah adalah memberinya uang saku Rp 6 ribu.
Sebab, jika tidak diberi uang saku, mereka tidak mau bersekolah. Mereka rata-rata datang dari keluarga tidak mampu. “Biasanya seperti itu. Kalau mereka sudah mau pulang, ya susah untuk menahan mereka. Karena itu, tiap hari kami pun memberi mereka uang saku. Apalagi, mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Yang terpenting, mereka mau bersekolah,” tegasnya.
Lalu, pelajaran apa yang sulit ditransfer pihaknya sebagai tutor” Selain PKn, bahasa Inggris dan matematika merupakan pelajaran yang sulit disampaikan. Apalagi jika sudah masuk ke level lebih tinggi. Yakni, kelas IV dan kelas V. Contohnya, menjelaskan matematika jenis kelipatan.
“Itu yang sulit. Karena itu, bisa ke sana kemari menjelaskan supaya mereka mengerti. Apalagi, kadang-kadang mereka memiliki penafsiran kebenaran tersendiri atas apa yang mereka pikirkan,” ujarnya. (mus/jpnn/c4/c5/kum)


Sumber:http://radarsukabumi.com/?p=14680

100+ Shortcut Keyboard Dalam Komputer

|0 komentar
Sekedar untuk menambah informasi bagi anda bagi yang belum tahu, 100+ Shortcut Keyboard Dalam Komputer ini mungkin berguna dalam kehidupan anda!
  • CTRL + C (Copy)
  • CTRL+X (Cut) CTRL + X (Cut)
  • CTRL+V (Paste) CTRL + V (Paste)
  • CTRL+Z (Undo) CTRL + Z (Undo)
  • DELETE (Hapus)
  • SHIFT+DELETE (Menghapus item yang dipilih secara permanen tanpa menempatkan item dalam Recycle Bin)
  • CTRL sambil menyeret (men-drag) sebuah item (Menyalin item yang dipilih)
  • CTRL + SHIFT sambil menyeret item (Buat cara pintas ke item yang dipilih)
  • Tombol F2 (Ubah nama item yang dipilih)
  • CTRL + RIGHT ARROW (Memindahkan titik penyisipan (kursor) ke awal kata berikutnya)
  • CTRL + LEFT ARROW (Memindahkan titik penyisipan (kursor) ke awal kata sebelumnya)
  • CTRL + DOWN ARROW (Memindahkan titik penyisipan (kursor) ke awal paragraf berikutnya)
  • CTRL + UP ARROW (Memindahkan titik penyisipan (kursor) ke awal paragraf sebelumnya)
  • CTRL + SHIFT dengan salah satu ARROW KEY (Sorot blok teks)
  • SHIFT dengan salah satu ARROW KEY (Pilih lebih dari satu item dalam sebuah jendela atau pada desktop, atau pilih teks dalam dokumen)
  • CTRL + A (Pilih semua)
  • Tombol F3 (Mencari sebuah file atau folder)
  • ALT + ENTER (Melihat properti untuk item yang dipilih)
  • ALT + F4 (Menutup item aktif, atau keluar dari program aktif)
  • ALT + ENTER (Menampilkan properti dari objek yang dipilih)
  • ALT + SPACEBAR (Buka menu shortcut untuk jendela aktif)
  • CTRL + F4 (Menutup dokumen aktif dalam program-program yang memungkinkan Anda untuk memiliki beberapa dokumen yang terbuka secara bersamaan)
  • ALT + TAB (Beralih antara item yang terbuka)
  • ALT + ESC (Cycle melalui item dalam urutan yang mereka telah dibuka)
  • Tombol F6 (Siklus melalui elemen-elemen layar dalam jendela atau pada desktop)
  • Tombol F4 (Menampilkan Address bar list di My Computer atau Windows Explorer)
  • SHIFT + F10 (Menampilkan menu shortcut untuk item yang dipilih)
  • ALT + SPACEBAR (Tampilan menu Sistem untuk jendela aktif)
  • CTRL + ESC (Menampilkan menu Start)
  • ALT + huruf digarisbawahi dalam nama menu (Menampilkan menu yang sesuai)
  • Surat digarisbawahi dalam nama perintah pada menu yang terbuka (Lakukan perintah yang sesuai)
  • Tombol F10 (Aktifkan menu bar dalam program aktif)
  • ARROW (Buka menu berikutnya ke kanan, atau membuka submenu)
  • LEFT ARROW (Buka menu sebelah kiri, atau menutup submenu)
  • Tombol F5 (Memperbarui jendela aktif atau merefresh)
  • BACKSPACE (Melihat folder satu level ke atas di My Computer atau Windows Explorer)
  • ESC (Membatalkan tugas sekarang)
  • SHIFT ketika Anda memasukkan CD-ROM ke dalam CD-ROM (Mencegah CD-ROM secara otomatis bermain/autoplay)
Keyboard Shortcuts Dialog Box
  • CTRL + TAB (Move forward melalui tab)
  • CTRL + SHIFT + TAB (Bergerak mundur melalui tab)
  • TAB (Move forward melalui pilihan)
  • SHIFT + TAB (Bergerak mundur melalui pilihan)
  • ALT + huruf yang digarisbawahi (Lakukan perintah yang sesuai atau pilih opsi yang sesuai)
  • ENTER (Lakukan perintah untuk opsi atau tombol aktif)
  • SPACEBAR (Pilih atau menghapus kotak centang jika pilihan yang aktif adalah check box)
  • Arrow tombols Panah (Pilih sebuah tombol jika pilihan aktif adalah group tombol pilihan)
  • Tombol F1 (Menampilkan Help)
  • Tombol F4 (Menampilkan item dalam daftar aktif)
  • BACKSPACE (Membuka folder satu tingkat ke atas jika folder dipilih dalam Simpan Sebagai atau Buka kotak dialog)
Microsoft Natural Tombolboard Shortcuts Microsoft Natural Tombolboard Shortcuts
  • Windows Logo (Menampilkan atau menyembunyikan menu Start)
  • Logo Windows + BREAK (Menampilkan System Properties dialog box)
  • Logo Windows + D (Menampilkan the desktop)
  • Logo Windows + M (Meminimalkan semua jendela)
  • Logo Windows + SHIFT + M (Memulihkan jendela yang diminimalkan)
  • Logo Windows + E (Membuka My Computer)
  • Logo Windows + F (Mencari for a file atau folder)
  • CTRL + Windows Logo + F (Mencari for komputer)
  • Logo Windows + F1 (Menampilkan Windows Help)
  • Logo Windows + L (Mengunci keyboard)
  • Logo Windows + R (Membuka kotak dialog Run)
  • Logo Windows + U (Membuka Utility Manager)
Accessibility Tombolboard Shortcuts
  • Right SHIFT selama delapan detik (Beralih FilterTombols on atau off)
  • LEFT ALT + LEFT SHIFT + PRINT SCREEN (Beralih High Contrast on atau off)
  • LEFT ALT + LEFT SHIFT + NUM LOCK (Mengaktifkan MouseTombols on atau off)
  • SHIFT lima kali (Mengaktifkan StickyTombols on atau off)
  • NUM LOCK selama lima detik (Mengaktifkan ToggleTombols on atau off)
  • Logo Windows + U (Membuka Utility Manager)
Windows Explorer Tombolboard Shortcuts Windows Explorer Tombolboard Shortcuts
  • END (Menampilkan bagian bawah jendela aktif)
  • HOME (Menampilkan bagian atas jendela aktif)
  • NUM LOCK + Asterisk sign (*) (Tampilkan semua subfolder yang berada di bawah folder yang dipilih)
  • NUM LOCK + Plus sign (+) (Menampilkan isi dari folder yang dipilih)
  • NUM LOCK + Minus sign (-) (Collapse folder yang dipilih)
  • LEFT ARROW (Collapse pilihan saat ini jika diperluas, atau pilih folder utama)
  • RIGHT ARROW (Menampilkan pilihan saat ini, atau pilih subfolder pertama)
Shortcut Tombols for Character Map Tombol pintas untuk Peta Karakter
  • Setelah Anda klik dua kali pada grid karakter karakter, Anda dapat bergerak melalui grid dengan menggunakan cara pintas tombolboard:
  • RIGHT ARROW (Pindah ke kanan atau ke awal baris berikutnya)
  • LEFT ARROW (Pindah ke kiri atau ke akhir baris sebelumnya)
  • UP ARROW (Pindah ke atas satu baris)
  • DOWN ARROW (Pindah ke bawah satu baris)
  • PAGE UP (Pindah ke atas satu layar pada satu waktu)
  • DOWN (Pindah ke bawah satu layar pada satu waktu)
  • HOME (Pindah ke awal baris)
  • END (Pindah ke akhir baris)
  • CTRL + HOME (Pindah ke karakter pertama)
  • CTRL + END (Pindah ke karakter terakhir)
  • SPACEBAR (Beralih antara yang lebih besar dan Normal ketika seorang karakter yang dipilih)
Microsoft Management Console (MMC) Main Window Tombolboard Shortcuts
  • CTRL + O (Open yang disimpan konsol)
  • CTRL + N (Buka konsol baru)
  • CTRL + S (Save the open console)
  • CTRL + M (Menambah atau menghapus item konsol)
  • CTRL + W (Buka jendela baru)
  • F5 tombol (Update konten dari semua jendela konsol)
  • ALT + SPACEBAR (Menampilkan menu jendela MMC)
  • ALT + F4 (Close the console)
  • ALT + A (Menampilkan the Action menu)
  • ALT + V (Menampilkan the View menu)
  • ALT + F (Menampilkan the File menu)
  • ALT + O (Menampilkan the Favorites menu)
Konsol MMC Window Tombolboard Shortcuts
  • CTRL + P (Mencetak halaman aktif atau aktif pane)
  • ALT + tanda Minus (-) (Menampilkan menu jendela jendela konsol yang aktif)
  • SHIFT + F10 (Menampilkan the Action menu shortcut untuk item yang dipilih)
  • Tombol F1 (Membuka topik Bantuan, jika ada, untuk item yang dipilih)
  • Tombol F5 (Update konten dari semua jendela konsol)
  • CTRL + F10 (Memaksimalkan jendela konsol yang aktif)
  • CTRL + F5 (Memulihkan jendela konsol yang aktif)
  • ALT + ENTER (Menampilkan kotak dialog Properties, jika ada, untuk item yang dipilih)
  • Tombol F2 (Ubah nama item yang dipilih)
  • CTRL + F4 (Close jendela konsol yang aktif. Ketika sebuah konsol hanya memiliki satu jendela konsol, jalan pintas ini akan menutup konsol)
Remote Desktop Connection Navigation
  • CTRL+ALT+END (Open the m*cro$oft Windows NT Security dialog box
  • ALT + PAGE UP (Beralih antara program dari kiri ke kanan)
  • ALT + PAGE DOWN (Beralih antara program dari kanan ke kiri)
  • ALT + INSERT (Cycle melalui program-program yang terakhir digunakan)
  • ALT + HOME (Menampilkan menu Start)
  • CTRL + ALT + BREAK (Beralih komputer klien antara jendela dan layar penuh)
  • ALT+DELETE (Menampilkan the Windows menu) ALT + DELETE (Menampilkan the Windows menu)
  • CTRL + ALT + Minus sign (-) (Membuat snapshot dari jendela aktif klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan PRINT SCREEN pada komputer lokal.)
  • CTRL + ALT + Plus sign (+) (Membuat snapshot dari seluruh area jendela klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan ALT + PRINT SCREEN pada komputer lokal.)
Internet Explorer navigation Internet Explorer navigasi
  • CTRL + B (Membuka kotak dialog Atur Favorit)
  • CTRL + E (Open the Mencari bar)
  • CTRL + F (Start the Find utility)
  • CTRL + H (Open the History bar)
  • CTRL + I (Open the Favorites bar)
  • CTRL + L (Buka kotak dialog Open)
  • CTRL + N (Start contoh lain dari browser dengan alamat Web yang sama)
  • CTRL + O (Membuka kotak dialog Buka, sama seperti CTRL + L)
  • CTRL + P (Membuka kotak dialog Print)
  • CTRL + R (Memperbarui halaman Web ini)
  • CTRL + W (Close jendela aktif)
Sumber: http://www.idebagusku.com/100-shortcut-keyboard-dalam-komputer

Struktur dan Fungsi Tombol Keyboard

|0 komentar

asus-eee-keyboard-449x402-300x268Dalam postingan kali ini akan dijelaskan struktur tombol keyboard. Dari sisi tombol yang digunakan, keyboard memiliki perkembangan yang tidak terlalu pesat sejak ditemukan pertama kali. Yang terjadi hanyalah penambahan-penambahan beberapa tombol bantu yang lebih mempercepat pembukaan aplikasi program.
Secara umum, struktur tombol pada keyboard terbagi atas 4, yaitu:

1. Tombol Ketik (typing keys)

Tombol ketik adalah salah satu bagian dari keyboard yang berisi huruf dan angka serta tanda baca. Secara umum, ada 2 jenis susunan huruf pada keyboard, yaitu tipe QWERTY dan DVORAK. Namun, yang terbanyak digunakan sampai saat ini adalah susunan QWERTY.
2. Numeric Keypad
Numeric keypad merupakan bagian khusus dari keyboard yang berisi angka dan sangat berfungsi untuk memasukkan data berupa angka dan operasi perhitungan. Struktur angkanya disusun menyerupai kalkulator dan alat hitung lainnya.

3. Tombol Fungsi (Function Keys)

Tahun 1986, IBM menambahkan beberapa tombol fungsi pada keyboard standard. Tombol ini dapat dipergunakan sebagai perintah khusus yang disertakan pada sistem operasi maupun aplikasi.
4. Tombol kontrol (Control keys)
Tombol ini menyediakan kontrol terhadap kursor dan layar. Tombol yang termasuk dalam kategori ini adalah 4 tombol bersimbol panah di antara tombol ketik dan numeric keypad, home, end, insert, delete, page up, page down, control (ctrl), alternate (alt) dan escape (esc).

Gbr. Struktur Tombol Keyboard
Oleh karena itu, dalam postingan kali ini juga dijelaskan fungsi dari setiap tombol keyboard yang ada, diantaranya :

  1. Tombol ALT berfungsi bila penggunaannya dipasangkan dengan tombol lainnya seperti F4 misalnya yang berguna untuk ShutDown atau menutup Windows Program yang sedang aktif.
  2. Tombol CTRL akan berfungsi bila penggunaannya dipasangkan dengan tombol lainnya seperti tombol C atau disebut juga CTRL-C akan berguna untuk menyalin saatu objek yang ditunjuk ke dalam clipboard, yang nantinya dapat disalinkan pada area kerja yang ditentukan dengan menggunakan CTRL-V.
  3. Tombol F1 – F12 adalah tombol fungsi yang pemanfaatannya disesuaikan dengan sistem operasi atau aplikasi. Misal, F1 biasanya digunakan untuk menampilkan menu Help yang akan memberikan penjelasan mengenai aplikasi yang sedang berjalan
  4. Tombol ESC (Escape) adalah tombol yang kegunaanya sama dengan pilihan CANCEL, yaitu untuk membatalkan satu tahap pekerjaan.
  5. Tombol Enter adalah tombol yang kegunaanya sama dengan pilihan tombol OK, yaitu untuk menyatakan bahwa operasi yang dilakukan betul dan selesai. Enter juga dapat berarti menyisipkan baris kosong atau baris baru pada proses pemasukan text.
  6. Pada Window dialog, menekan tombol TAB berarti pindah ke field atau daerah isian atau pilihan berikutnya. Pada saat proses pengetikan, TAB berarti lompat ke penghentian TAB (tab-stop) terdekat.
  7. Tombol Arah berfungsi menggerakan penunjuk karakter (kursor) sesuai arah anak panah bersangkutan.
  8. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol Backspace akan mengakibatkan karakter (huruf) disebelah kiri kursor terhapus.
  9. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol Delete akan mengakibatkan karakter(huruf) disebelah kanan atau ditempat dimana kursor berada akan terhapus.
  10. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol Home akan mengakibatkan kursor berpindah ke awal baris dimana kursor berada.
  11. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol End akan mengakibatkan kursor berpindah ke akhir baris dimana kursor berada.
  12. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol Page Up akan mengakibatkan kursor berpindah ke atas sejauh satu layar dari kursor berada.
  13. Berguna pada saat proses pengetikan. Menekan tombol Page Down akan mengakibatkan kursor berpindah ke bawah sejauh satu layar dari kursor berada.
fungsi tombol secara khusus pada pengunaa browser adalah sebagai berikut:
Ctrl A :Memblok keseluruhan.
Ctrl C :Menambah alamat halaman web yang sedang dibuka ke favorites.
Ctrl E :Menampilkan/menyembunyikan search.
Ctrl F :Mencari halaman web.
Ctrl H :Menampakan/menyembunyikan history.
Ctrl I :Menampilkan/menyembunyikan faforites.
Ctrl O :Menampilkan kotak dialog open.
Ctrl P :Mencetak halaman web yang sedang dibuka.
Ctrl R :Merefresh galaman web terbaru.
Ctrl V :Mem paste isi clipboard.
Ctrl W :Keluar dari amplikasi dan menutup jendela.
Ctrl X :Memotong blok terpilih.
Ctrl Z :Membatalkan perintah dan menutup jenjdela.
F1 :Fasilitas help.
F3 :Memunculkan/menghilangkan bar search explorer.
F4:Daftar drop down dari kotak address.
F5 :Merefres halaman web yang aktif.
F10 :Mengarahkan fokus ke menu bar.

sumber:
http://duniagus.blogspot.com/2008/09/fungsi-tombol-keyboard.html
http://mig33tasik.warsforum.com/diskusi-komputer-f15/fungsi-tombol-keyboard-pc-t76.htm

50 Fungsi Tombol Keyboard Komputer dalam Menggunakan Ms.Word

|0 komentar
Gustinerz – Berikut adalah 50 Fungsi Tombol Keyboard dalam Menggunakan Ms.Word
1 Ctrl + 1 membuat spasi 1.0
2 Ctrl + 2 membuat spasi 2.0
3 Ctrl + 5 membuat spasi 1.5
4 Ctrl + A memblok semua tulisan yang ada sedang diketik
5 Ctrl + B menebalkan huruf
6 Ctrl + Backspace menghapus kata
7 Ctrl + C mengkopi tulisan
8 Ctrl + D menampilkan dialog untuk ‘font’
9 Ctrl + E Merata tengah tulisan
10 Ctrl + Enter membuat slide baru
11 Ctrl + F menampilkan pencari (FIND) kata/kalimat yang ada didokumen aktif
12 Ctrl + F1 menghilakan menu bar
13 Ctrl + F10 membuat dokumen menjadi ”restore down”
14 Ctrl + F12 membuka dokumen yang telah disimpan
15 Ctrl + F2 melihat halam yang akan dicetak
16 Ctrl + F4 keluar dari dokumen
17 Ctrl + G menampilkan ‘’go to’’ untuk mencari halaman
18 Ctrl + H menampilkan ‘replace’ untuk mengganti kata yang salah
19 Ctrl + I memiringkan huruf
20 Ctrl + J mensejajarkan teks baik kiri dan kanan
21 Ctrl + K menampilkan dialog ‘Insert Hyperlink’ guna hyperlink adalah
22 Ctrl + L merata kiri tulisan
23 Ctrl + M membuat alinea dalam tulisan
24 Ctrl + N membuat dokumen baru
25 Ctrl + O membuka dokumen yang telah disimpan
26 Ctrl + P menampilkan dialog untuk mencetak dokumen
27 Ctrl + Q menghapus tabulasi
28 Ctrl + R merata kanan tulisan
29 Ctrl + S menyimpan dokumen
30 Ctrl + T membuat tabulasi
31 Ctrl + U membuat gari bawah
32 Ctrl + V menempelkan tulisan yang telah di copy
33 Ctrl + W log out/keluar dari dokumen
34 Ctrl + X memotong tulisan
35 Ctrl + Y mengulangi/memperbanyak kata/huruf/kalimat
36 Ctrl + Z memulangkan tulisan semula
37 Shift + 0 membuat symbol balas kurung )
38 Shift + 1 membuat tanda seru ‘!’
39 Shift + 2 membuat @
40 Shift + 3 membuat pagar ‘#’
41 Shift + 4 membuat symbol mata uang dolar $
42 Shift + 5 membuat symbol %
43 Shift + 6 membuat tanda ^
44 Shift + 7 membua symbol &
45 Shift + 8 membuat symbol *
46 Shift + 9 membuat symbol buka kurung (
47 Shift + F1 membuka ”reveal formating”
48 Shift + F12 menyimpan dokumen
49 Shift + F3 membuat tulisan menjadi huruf kapital atau sebaliknya
50 Shift + F4 membuka dialog find and replace untuk mencari kata dalam dokumen aktif.

Sumber: http://gustinerz.wordpress.com/2011/04/16/fungsi-keyboard/

Media PAUD

|0 komentar




Rhenocerus Hijau
Kuda Lumping

Kucing Hitam Coklat


Ci cit cuit




Angsa kuali


Sumber: http://paud-usia-dini.blogspot.com/

LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN

|0 komentar
1.      Pengertian Landasan Psikologis dalam Pendidikan
Landasan psikologis pendidikan yang termasuk ke dalam landasan ilmiah pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.


2.      Perkembangan Individu dan Faktor yang Mempengaruhinya
A.     Perkembangan Individu
Perkembangan adalah proses terjadinya perubahan pada manusia baik secaara fisik maupun secara mental sejak berada di dalam kandungan sampai manusia tersebut meninggal.
Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya pertumbuhan fisik dan biologis.
Sedangkan belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik). 
Semua manusia pasti akan mengalami perkembangan dengan tingkat perkembangan yang berbeda, ada yang berkembang dengan cepat dan ada pula yang berkembang dengan lambat. Namun demikian dalam proses perkembangan terdapat nilai-nilai universal yang dimiliki oleh semua orang yaitu prinsip perkembangan. Prinsip perkembangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
-             Perkembangan terjadi secara terus menerus hingga manusia meninggal dunia
-             Kecepatan perkembangan setiap individu berbeda-beda
-             Semua aspek perkembangan saling berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya
-             Arah perkembangan individu dapat diprediksi
-            Perkembangan terjadi secara bertahap dan tiap tahapan mempunyai karakteristik tertentu.

B.     Pengaruh Heriditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individu
1.      Nativisme. Tokoh teori ini adalah Schoupenhauer dan Arnold Gessel
2.      Empirisme. Tokoh teori ini adalah John Lock dan J.B.Watson
3.      Konvergensi. Tokoh teori ini adalah Wiliam Stern dan Robert J Havighurst

3.      Tahapan dan Tugas Perkembangan Serta Implikasinya Terhadap Perlakuan Pendidik
A.      Tahap dan tugas perkembangan individu.
Asumsi bahwa anak adalah orang dewasa dalam skala kecil (anak adalah orang dewasa mini) telah ditinggalkan orang sejak lama, sebagaimana kita maklumi bahwa masa anak-anak adalah suatu tahap yang berbeda dengan orang dewasa.
Robert Havighurst (1953) membagi perkembangan individu menjadi empat tahap, yaitu masa bayi dan kanak-kanak kecil (0-6 tahun), masa kanak-kanak (6-12 tahun), masa remaja atau adoselen (12-18 tahun), dan masa dewasa (18 -…tahun). Selain itu, Havighurst mendeskripsikan tugas-tugas perkembangan (development task) yang harus diselesaikan pada setiap tahap perkembangan sebagai berikut:
1.      Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-kanak kecil (0-6 tahun):
2.      Tugas perkembangan Masa-masa kanak-kanak (6-12 tahun):
3.      Tugas perkembangan masa Remaja / adoselen (12-18 tahun) :
4.      Tugas perkembangan pada masa Dewasa (18-…)
5.      Masa dewasa awal:
6.     Masa dewasa tengah umur:
7.      Tugas perkembangan usia lanjut.

Yelon dan Weinstein (1977) sepakat bahwa perkembangan individu berlangsung secara bertahap. .Pernyataan ini didasarkan pada karya tokoh-tokoh sebelumnya yang menerangkan perkembangan jenis-jenis tingkah laku dalam kebudayaan Barat pada umur yang bervariasi, perkembangan tingkah laku tersebut diantaranya yaitu:
1.      Perkembangan jenis tingkah laku masa anak kecil (toddler)
2.      Perkembangan jenis tingkah laku masa Pra sekolah (Prescholler)
3.      Perkembangan jenis tingkah laku masa Remaja awal (Early adolescense)
4.      Perkembangan jenis tingkah laku masa Remaja akhir (late Adolescense)

B.     Implikasi Perkembangan Individu terhadap perlakuan Pendidik
(Orang Dewasa) yang diharapkan
Sebagaimana dikemukakan Yelon dan Weinstei (1977), implikasi perkembangan individu terhadap perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan dalam rangka membantu penyelesaian tugas-tugas perkembangannya adalah sebagai berikut :
1.         Perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan bagi perkembangan peserta didik pada masa kanak-kanak kecil.
2.         Perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan bagi perkembangan peserta didik pada masa prasekolah.
3.         Perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan bagi perkembangan peserta didik pada masa kanak-kanak.
4.         Perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan bagi perkembangan peserta didik pada masa remaja awal..
5.         Perlakuan pendidik (orang dewasa) yang diharapkan bagi perkembangan peserta didik pada masa remaja akhir.
CBSA
PENGERTIAN PENDEKTAN CBSA.
            Pendekatan CBSA adalah keaktifan pebelajar dalam proses pembelajaran, namun bukan berarti bahwa pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran, utamanya guru tidak perlu aktif. CBSA menekankan keaktifan semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran. Hakekat dari CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses tersebut dapat tercermin dalam kegiatan :
1.         pengkajian.
2.         pelatihan .
3.         penghayatan.

            Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik. Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut:
a.       Dimensi subjek didik.
b.      Dimensi Guru
c.       Dimensi Program
d.      Dimensi situasi belajar-mengajar.

PRINSIP PENDEKATAN CBSA
Terdapat sejumlah prinsip belajar yang haru diperhatikan agar proses belajar itu dapat berhasil dengan efisien (berdaya guna) dan efektif (berhasil guna). Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Prinsip motivasi.
2.      Prinsip latar
3.      Prinsip focus
4.      Sosialisasi.
5.      Belajar sambil bekerja.
6.      Individualisasi.
7.      Menemukan.
8.      Pemecahan.

Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan penerapan berbagi keterampilan memproses perolehan dalam pembelajaran itu.  “keterampilan memproseskan perolehan adalah suatu konsep terlaksana yang dapat membantu kita untuk menarapkan cara belajar siswa aktif (CBSA)”
beberapa manfaat yang dapat dicapai dalam menerapakan keterampilan proses dalam pembelajaran, yaitu :
1.      siswa akan mendapat pengertian tentang hakekat ilmu pengetahuan.
2.      Siswa bekerjadengan ilmu pengetahua, tidak sekedar bekerja dengan ilmu pegeahuan.
3.      Siswa secara serentak belajar tentang proses dan produk ilmu pengetahuan.

JENIS-JENIS KETERAMPILAN PROSES.
Terdapat berbagi keterampilan proses yang perlu diterapkan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses itu. Menurut Conny Semiawan, dkk 1985: 19-34, Moedjiono dan Moh. Dimyati 1992/1993 : 15-19. Adalah sebagai berikut :

1.      Pengamatan.
2.      Perhitungan
3.      Pengukuran
4.      Klasifikasi
5.      Pengenalan Ruang/Waktu
6.      Pembuatan Hipotesis.
7.      Perencanaan Penelitian Experimen
8.      Pengendalian Pariabel.
9.      Interprestasi Data.
10.  Kesimpulan Semetara
11.  Peramalan
12.  Penerapan.
13.  Aplikasi.


TUJUAN KETERAMPILAN PROSES.
guru tidak mengharapkan setiap siswa akan menjadi ilmuwan, melainkan dapat mengemukakan ide bahwa memahami sains sebagian bergantung pada kemampuan memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara seperti yang diperbuat oleh ilmuwan. Selain itu, melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan keterampilan proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, di mana kepribadian siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan ke jalur profesi apapun yang diminatinya.

RANAH TUJUAN PEMBELAJARAN
Ranah adalah suatu kompleks, yang mencakup berbagai metode prosedural, model konseptual dan teori. Belajar adalah proses aktif dalam diri seseorang untuk mengubah perilakunya. Aspek perilaku yang akan diubah mencakup tiga ranah yaitu (1) ranah kognisi (cognitive domains), (2) ranah sikap (affective domains), dan (3) ranah tindakan atau keterampilan (psychomotoric domains). Dalam praktek pembelajaran ketiga ranah itu bisa jadi memiliki output derajad yang timpang. Umumnya tertinggi pada tahapan kognitif lalu disusul ketrampilan, dan terakhir ranah sikap.

STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN.
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
DASAR PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN.
Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada penetapan.
1.      Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil belajar atau hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar yaitu:
1.      Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar.
2.      Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan melalui peformance siswa.
3.      Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikan performance-nya.
4.      Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.
Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur; Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus dimiliki), Condition (kondisi dan situasi) dan Degree (kualitas dan kuantĂ­tas hasil belajar).
2.      Aktivitas dan Pengetahuan Awal Siswa
Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sewaktu memberi materi pengajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan pretes tertulis, tanya jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menyusun strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswa.
3.      Integritas Bidang Studi.
Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor.
Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:
1.      interaktif
2.      Inspiratif.
3.      Menyenangkan.
4.      Menantang
5.      Motivasi.

4.      Alokasi  Waktu Dan Sarana Penunjang.
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.
5.      Jumlah Siswa
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.
6.      Pengalaman Dan Kewibawaan Pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar minimal 5 tahun.

HAKIKAT DAN LANDASAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1.    PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dengan tugas-tugas terstruktur (Lie, 1999:12). Melalui pembelajaran ini siswa bersama kelompok secara gotong royong maksudnya setiap anggota kelompok saling membantu antara teman yang satu dengan teman yang lain dalam kelompok tersebut sehingga di dalam kerja sama tersebut yang cepat harus membantu yang lemah, oleh karena itu setiap anggota kelompok penilaian akhir ditentukan oleh keberhasilan kelompok.
2.    TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Adapun tujuan pembelajaran kooperatif menurut Arends dalam Ratumanan (2002) adalah:
A.    Prestasi akademik.
B.     Penerimaan Akan Keanekaragaman
C.     Pengembangan Keterampilan Sosial
3.    LANDASAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini akan dapat terlaksana dengan baik jika dapat ditumbuhkan suasana belajar yang memungkinkan diantara mahasiswa serta antara mahasiswa dan dosen merasa bebas mengeluarkan pendapat dan idenya, serta bebas dalam mengkaji serta mengeksplorasi topik-topik penting dalam kurikulum. Di samping itu ada beberapa hal yang menjadi landasan dari pembelajaran kooperatif:
A.    KOMPETENSI
B.     MATERI
C.     PROSEDUR PEMBELAJARAN
D.    EVALUASI
4.    UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Berdasarkan definisi pembelajaran kooperatif, terdapat lima unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif, yaitu:
A.    Saling Ketergantungan Secara Positif
B.     Tanggung Jawab Individu
C.     Interaksi Tatap Muka
D.    Keterampilan-Keterampilan Kolaboratif
E.      Pemrosesan Interaksi-Interaksi Kelompok (Santyasa, 2005). Jacobs Et A.
Model Pembelajaran Kooperatif
1.    PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara bersama-sama yang sifatnya merata dan menguntungkan setiap anggota kelomponya. Pengertian pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam proses pembelajaran yang memungkinkan kerja sama dalam menuntaskan permasalahan.
2.    Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1994) dalam Suradi dan Djadir (3;2004), tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan, yaitu :
A.    Hasil belajar akademik
B.     Penerimaan terhadap perbedaan individu
C.     Pengembangan keterampilan social
D.    Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan

3.      Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif
Fase
Indikator
Aktivitas Guru
1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien
4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok.

Yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan model pembelajaran kooperatif di kelas, diantaranya:
1.      pilih pendekatan apa yang akan digunakan, misal STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok, dll.
2.      Pilih materi yang sesuai untuk model ini
3.      mempersiapkan kelompok yang heterogen
4.      menyiapkan LKS atau panduan belajar siswa merencanakan waktu, tempat duduk yang akan digunakan.